Ilham Rabbani - Sastra Kedaruratan Pahlawan
Rp59.000
JJP0003
Buku Ilham Rabbani - Sastra Kedaruratan Pahlawan
Buku ini boleh disebut sebagai titik temu antara sastra, Seno Gumira Ajidarma, isu-isu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim Orde Baru, pendudukan panjang di Timor Timur, serta pemikiran politik Giorgio Agamben mengenai kedaruratan dalam tatanan demokrasi modern. Dengan menjadikan cerpen-cerpen Seno dalam Saksi Mata sebagai objek material penelitian, sang penulis berupaya mendedah bagaimana kedaruratan diberlakukan dan resistansi kemudian terjadi. Lantas, apa kaitannya dengan topik (ke)pahlawan(an)?
Selain mendapati jawabannya, penulis juga akan membawa Anda pada penilikan kemungkinan setelah "riuh tembakan" usai. Dan dari titik itu pula, pembaca mungkin dapat melihat relevansinya dengan konteks kekinian di Indonesia. Kata pepatah Prancis: l'histoire se répète!
Analisis dalam buku ini bukan menggunakan “teori sastra” yang diperkenalkan oleh Agamben untuk menganalisis Saksi Mata karya SGA,2 melainkan berusaha melihat bagaimana realitas kedaruratan yang pernah menimpa Timor Timur—beserta perlawanan tokoh-tokoh yang berontak karena penindasan militer Indonesia—dijejakkan oleh SGA dalam Saksi Mata-nya. Artinya, bukan mempergunakan teori sastra Agamben, namun mengarah pada pengamatan dan pembicaraan mengenai realitas tekstual yang dibentangkan SGA dalam Saksi Mata, yang realitas tekstual itu (berupa fenomena kedaruratan dan resistansi sebagai data utama) kemudian didedah dengan pemikiran politik yang dikembangkan oleh Agamben. Untuk lebih jelasnya mengenai apa yang saya maksud, Anda dapat membaca pembahasan-pembahasan selanjutnya dalam buku ini.
Harga 59.000
Judul: Sastra Kedaruratan Pahlawan
Penulis: Ilham Rabbani
Penerbit: Jejak Pustaka
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 124 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sastra
ISBN:
Buku Ilham Rabbani - Sastra Kedaruratan Pahlawan
Buku ini boleh disebut sebagai titik temu antara sastra, Seno Gumira Ajidarma, isu-isu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim Orde Baru, pendudukan panjang di Timor Timur, serta pemikiran politik Giorgio Agamben mengenai kedaruratan dalam tatanan demokrasi modern. Dengan menjadikan cerpen-cerpen Seno dalam Saksi Mata sebagai objek material penelitian, sang penulis berupaya mendedah bagaimana kedaruratan diberlakukan dan resistansi kemudian terjadi. Lantas, apa kaitannya dengan topik (ke)pahlawan(an)?
Selain mendapati jawabannya, penulis juga akan membawa Anda pada penilikan kemungkinan setelah "riuh tembakan" usai. Dan dari titik itu pula, pembaca mungkin dapat melihat relevansinya dengan konteks kekinian di Indonesia. Kata pepatah Prancis: l'histoire se répète!
Analisis dalam buku ini bukan menggunakan “teori sastra” yang diperkenalkan oleh Agamben untuk menganalisis Saksi Mata karya SGA,2 melainkan berusaha melihat bagaimana realitas kedaruratan yang pernah menimpa Timor Timur—beserta perlawanan tokoh-tokoh yang berontak karena penindasan militer Indonesia—dijejakkan oleh SGA dalam Saksi Mata-nya. Artinya, bukan mempergunakan teori sastra Agamben, namun mengarah pada pengamatan dan pembicaraan mengenai realitas tekstual yang dibentangkan SGA dalam Saksi Mata, yang realitas tekstual itu (berupa fenomena kedaruratan dan resistansi sebagai data utama) kemudian didedah dengan pemikiran politik yang dikembangkan oleh Agamben. Untuk lebih jelasnya mengenai apa yang saya maksud, Anda dapat membaca pembahasan-pembahasan selanjutnya dalam buku ini.
Harga 59.000
Judul: Sastra Kedaruratan Pahlawan
Penulis: Ilham Rabbani
Penerbit: Jejak Pustaka
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 124 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sastra
ISBN: