Anang Masduki - Ngenger Dari Komunikasi Antar Budaya Menuju Transformasi Ideologi
Rp137.000
UAS0009
Buku Anang Masduki - Ngenger Dari Komunikasi Antar Budaya Menuju Transformasi Ideologi
Buku yang hadir di hadapan anda ini merupakan hasil riset penulis, terkait hubungan tradisi ngenger, komunikasi antar budaya dan transformasi ideologi. Penelitian dilakukan di dusun Tempurrejo, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dan Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Pada tahun 1960an sampai 1980an banyak anak-anak muda berasal dari Ponorogo yang ngenger di Ngawi, Jawa Timur.
Dalam tradisi ngenger, terjadi benturan kebudayaan yang berbeda. Budaya priyayi yang memiliki strata sosial tinggi berhadapan dengan masyarakat dengan strata sosial rendah. Sebuah proses yang tidak mudah bagi pelaku ngenger, mereka dihadapkan pada tekanan psikologis yang berat. Mereka harus jauh dari keluarga, bertahan dalam tekanan pekerjaan yang berat dan melelahkan serta tekanan psikologis mengingat asalnya dari golongan tidak mampu. Di sisi lain anak-anak pelaku ngenger bertemu dengan sesuatu yang baru. Yaitu baru dalam konteks geografis, sosiologis, dan budaya. Mereka bertemu dengan keluarga yang baru mereka kenal, cara hidup, dan bermasyarakat yang baru bahkan juga keadaan lingkungan yang baru. Mereka diharuskan beradaptasi dan bersosialisasi serta membiasakan diri dengan hal-hal yang baru tersebut. Munculnya culture shock atau gengar budaya. Yaitu situasi seseorang tertekan, takut, cemas maupun kawatir karena bertemu dengan sebuah kebudayaan atau situasi yang baru. Budaya feodal “etnosentrisme” masyarakat ditahun 1960an-1980an menambah kompleksitas dalam interaksi sosial.
Harga 137.000
Judul: Ngenger Dari Komunikasi Antar Budaya Menuju Transformasi Ideologi
Penulis: Anang Masduki
Penerbit: UAD Press
Tahun Terbit: 2023
Halaman: hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sosial
ISBN:
Buku Anang Masduki - Ngenger Dari Komunikasi Antar Budaya Menuju Transformasi Ideologi
Buku yang hadir di hadapan anda ini merupakan hasil riset penulis, terkait hubungan tradisi ngenger, komunikasi antar budaya dan transformasi ideologi. Penelitian dilakukan di dusun Tempurrejo, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dan Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Pada tahun 1960an sampai 1980an banyak anak-anak muda berasal dari Ponorogo yang ngenger di Ngawi, Jawa Timur.
Dalam tradisi ngenger, terjadi benturan kebudayaan yang berbeda. Budaya priyayi yang memiliki strata sosial tinggi berhadapan dengan masyarakat dengan strata sosial rendah. Sebuah proses yang tidak mudah bagi pelaku ngenger, mereka dihadapkan pada tekanan psikologis yang berat. Mereka harus jauh dari keluarga, bertahan dalam tekanan pekerjaan yang berat dan melelahkan serta tekanan psikologis mengingat asalnya dari golongan tidak mampu. Di sisi lain anak-anak pelaku ngenger bertemu dengan sesuatu yang baru. Yaitu baru dalam konteks geografis, sosiologis, dan budaya. Mereka bertemu dengan keluarga yang baru mereka kenal, cara hidup, dan bermasyarakat yang baru bahkan juga keadaan lingkungan yang baru. Mereka diharuskan beradaptasi dan bersosialisasi serta membiasakan diri dengan hal-hal yang baru tersebut. Munculnya culture shock atau gengar budaya. Yaitu situasi seseorang tertekan, takut, cemas maupun kawatir karena bertemu dengan sebuah kebudayaan atau situasi yang baru. Budaya feodal “etnosentrisme” masyarakat ditahun 1960an-1980an menambah kompleksitas dalam interaksi sosial.
Harga 137.000
Judul: Ngenger Dari Komunikasi Antar Budaya Menuju Transformasi Ideologi
Penulis: Anang Masduki
Penerbit: UAD Press
Tahun Terbit: 2023
Halaman: hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sosial
ISBN: