Aguk Irawan M.N. - Sosrokartono
Rp85.000
IMA0023
Buku Aguk Irawan M.N. - Sosrokartono
Sugihtanpobondo(Kaya tanpaharta)
Digdoyotanpoaji(Takterkalahkantanpakesaktian)
Nglurugtanpo bolo (Menyerbutanpapasukan)
Menangtanpongasorake(Menangtanpamerendahkan)
Trimahmawipasrah(Menerimajugapasrah)
Suwung pamrih tebihajrih(Jikatanpapamrihtakperlutakut)
Langgeng tan ono susah tan ono bungah(Tetaptenangmeskipunadadukadansuka)
Antengmantheng sugeng jeneng (Tidak macam-macam membuat nama baik terjaga)
Lahir di pedalaman Jepara, dari seorang ibu biasa namun mengalir darah ningrat dari bapaknya. Hanya selisih dua tahun dari adiknya, Kartini, benang kehidupannya seakan melipir sunyi. Ketika sejarah mencatat dengan tinta emas Kartini, ia memilih jalannya sendiri sebagai poliglot, penguasa 26 bahasa asing dan 10 bahasa Nusantara. Meskipun puluhan tahun bersekolah di Belanda dan mengembara ke Eropa, ia tetap mencintai bangsanya dan tak sudi menghempaskan nilai-nilai pribumi. Dengan tandas ia berkata saat berpidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, pada September 1899: "Dengan tegas saya menyatakan diri saya sebagai musuh dari siapa pun yang akan membikin kita (Hindia Belanda) menjadi bangsa Eropa atau setengah Eropa dan akan menginjak-injak tradisi serta adat kebiasaan kita yang luhur lagi suci. Selama matahari dan rembulan bersinar, mereka akan saya tantang!"
Sosrokartono, pelajar pertama dari bangsa Hindia di Negeri Kompeni, wartawan perang Dunia I yang sarat misteri, hingga pulang ke tanah air demi mengabdikan hidupnya untuk sesama anak negeri. Sejak menginjakkan kaki pertama di bumi pertiwi, tokoh-tokoh muda pergerakan dan anak-anak emas pada zamannya, salah satunya Bung Karno, menjadikannya guru politik dan spiritual.
Harga 85.000
Judul: Sosrokartono
Penulis: Aguk Irawan M.N.
Penerbit: Imania
Tahun Terbit: 2018
Halaman: 369 hlm.
Kategori: Novel
Kelas: Biografi
ISBN:
Buku Aguk Irawan M.N. - Sosrokartono
Sugihtanpobondo(Kaya tanpaharta)
Digdoyotanpoaji(Takterkalahkantanpakesaktian)
Nglurugtanpo bolo (Menyerbutanpapasukan)
Menangtanpongasorake(Menangtanpamerendahkan)
Trimahmawipasrah(Menerimajugapasrah)
Suwung pamrih tebihajrih(Jikatanpapamrihtakperlutakut)
Langgeng tan ono susah tan ono bungah(Tetaptenangmeskipunadadukadansuka)
Antengmantheng sugeng jeneng (Tidak macam-macam membuat nama baik terjaga)
Lahir di pedalaman Jepara, dari seorang ibu biasa namun mengalir darah ningrat dari bapaknya. Hanya selisih dua tahun dari adiknya, Kartini, benang kehidupannya seakan melipir sunyi. Ketika sejarah mencatat dengan tinta emas Kartini, ia memilih jalannya sendiri sebagai poliglot, penguasa 26 bahasa asing dan 10 bahasa Nusantara. Meskipun puluhan tahun bersekolah di Belanda dan mengembara ke Eropa, ia tetap mencintai bangsanya dan tak sudi menghempaskan nilai-nilai pribumi. Dengan tandas ia berkata saat berpidato di Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, pada September 1899: "Dengan tegas saya menyatakan diri saya sebagai musuh dari siapa pun yang akan membikin kita (Hindia Belanda) menjadi bangsa Eropa atau setengah Eropa dan akan menginjak-injak tradisi serta adat kebiasaan kita yang luhur lagi suci. Selama matahari dan rembulan bersinar, mereka akan saya tantang!"
Sosrokartono, pelajar pertama dari bangsa Hindia di Negeri Kompeni, wartawan perang Dunia I yang sarat misteri, hingga pulang ke tanah air demi mengabdikan hidupnya untuk sesama anak negeri. Sejak menginjakkan kaki pertama di bumi pertiwi, tokoh-tokoh muda pergerakan dan anak-anak emas pada zamannya, salah satunya Bung Karno, menjadikannya guru politik dan spiritual.
Harga 85.000
Judul: Sosrokartono
Penulis: Aguk Irawan M.N.
Penerbit: Imania
Tahun Terbit: 2018
Halaman: 369 hlm.
Kategori: Novel
Kelas: Biografi
ISBN: