Deddy Arsya - Rajab Syamsudin Si Penabuh Dulang
Rp65.000
DVS0248
Buku Deddy Arsya - Rajab Syamsudin Si Penabuh Dulang
“Jika aku berada di pihak si pandir Rajab Syamsudin, aku akan menanggalkan pekerjaan itu,” kata ayahku dahulu ketika menceritakan kisah ini kepada kami. “Dapatkah kau bertahan membayangkan dirimu adalah seorang yang ditugaskan membawa peluru ke mana-mana, tapi tak pernah diberi kesempatan memegang senjata, bahkan sepucuk bedil pun ‘haram’ untuk dapat kau letuskan?”
[Rajab Syamsudin si Penabuh Dulang]
Puluhan tahun yang lalu Barzanzi dan ibuku masih tinggal dalam satu rumah gadang, wajah mereka nyaris mirip sama sekali kecuali pada sudut mata yang satu lancip dan yang lain tumpul. Mereka hidup dalam adat yang taat sebagai keluarga raja-raja. (Tapi ibuku memilih kawin dengan ‘orang biasa’ dan mendapat cercaan sepanjang umurnya).
[Rumah Kecil di Seberang Jalan]
Dia hendak menuruni tangga kapal ketika ingatan pada mimpinya tiba-tiba menghentikannya. Beberapa hari belakangan ini, dia terbayang lagi leher-leher yang putus tertebas parang, decap bunyi anak panah menghunjam kulit tubuh, atau letusan meriam yang menyalak tiada henti.
Dan kini, mereka akan memasuki kancah pertempuran yang lain lagi. Ke Sumatera, ke Sumatera, mereka akan berhadapan dengan prajurit-prajurit Bonjol yang terkenal tak bisa dikalahkan. Entah ruh macam apa yang telah merasuki prajurit-prajurit berseragam putih-putih itu hingga mereka seperti tak mengenal kata takut sedikit pun, begitu dia mendengar di Batavia.
[Langit Bandar Padang]
Harga 65.000
Judul: Rajab Syamsudin Si Penabuh Dulang
Penulis: Deddy Arsya
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 200 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE
Buku Deddy Arsya - Rajab Syamsudin Si Penabuh Dulang
“Jika aku berada di pihak si pandir Rajab Syamsudin, aku akan menanggalkan pekerjaan itu,” kata ayahku dahulu ketika menceritakan kisah ini kepada kami. “Dapatkah kau bertahan membayangkan dirimu adalah seorang yang ditugaskan membawa peluru ke mana-mana, tapi tak pernah diberi kesempatan memegang senjata, bahkan sepucuk bedil pun ‘haram’ untuk dapat kau letuskan?”
[Rajab Syamsudin si Penabuh Dulang]
Puluhan tahun yang lalu Barzanzi dan ibuku masih tinggal dalam satu rumah gadang, wajah mereka nyaris mirip sama sekali kecuali pada sudut mata yang satu lancip dan yang lain tumpul. Mereka hidup dalam adat yang taat sebagai keluarga raja-raja. (Tapi ibuku memilih kawin dengan ‘orang biasa’ dan mendapat cercaan sepanjang umurnya).
[Rumah Kecil di Seberang Jalan]
Dia hendak menuruni tangga kapal ketika ingatan pada mimpinya tiba-tiba menghentikannya. Beberapa hari belakangan ini, dia terbayang lagi leher-leher yang putus tertebas parang, decap bunyi anak panah menghunjam kulit tubuh, atau letusan meriam yang menyalak tiada henti.
Dan kini, mereka akan memasuki kancah pertempuran yang lain lagi. Ke Sumatera, ke Sumatera, mereka akan berhadapan dengan prajurit-prajurit Bonjol yang terkenal tak bisa dikalahkan. Entah ruh macam apa yang telah merasuki prajurit-prajurit berseragam putih-putih itu hingga mereka seperti tak mengenal kata takut sedikit pun, begitu dia mendengar di Batavia.
[Langit Bandar Padang]
Harga 65.000
Judul: Rajab Syamsudin Si Penabuh Dulang
Penulis: Deddy Arsya
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 200 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE