iflegma IFLEGMA

Sengon Karta - Mozaik

Mozaik Sengon Karta
Rp45.000
STI0009
Buku Sengon Karta - Mozaik

Antologi Puisi Mozaik adalah cara Sengon Karta mengumpulkan ingatan-ingatan dari perjalanan hidup yang telah dilaluinya. Bersentuhan dengan beragam dinamika fenomena sosial di masyarakat. Berisikan kurang lebih 80-an puisi, semuanya ditulis tanpa rencana, dan menggunakan gawai sebagai pirantinya. Membaca Antologi Puisi Mozaik seperti hanyut ke dalam konteks peristiwa yang disajikan oleh Sengon Karta. Kebanyakan peristiwa di dalamnya ditulis dengan rima dan irama ciri khas dari Rap. Sebagian puisi di dalamnya juga menjadi sebuah album musik rap dengan judul yang sama. Projek berbeda sekaligus penyajian dengan cara berbeda, menghasilkan perbedaan rasa ketika menikmatinya secara bersamaan. Buku puisi ini juga disusun secara gaduh, karena hampir kebanyakan menangkap potret kekacauan yang terjadi di masyarakat (penindasan, eksploitasi sumber daya alam, ketimpangan gender, dsb). Jangan terkejut saat membacanya dan menemukan banyak ketidakteraturan di tiap puisinya. Lewat Antologi Puisi Mozaik ini, Sengon Karta bermaksud memberikan sumbangan kecil terhadap besarnya dunia sastra.

Penulis seorang alumni Sosiologi dan masih melanjutkan studinya di sebuah kampus di Yogyakarta. Pernah terlibat dalam aktivisme sosial di beberapa organisasi dan aliansi di Purwokerto dan Yogyakarta. Membubuhkan puisi-puisinya di judul antologi bersama, yaitu; "Aksara Jejak Kita", "Sejuta Sajak Abadi", "Bersajak Dalam Buku", dan "Lolongan Lorong Negeri". Menerjemahkan buku berjudul "Meretas atau Diretas". Alasan menggunakan nama pena “Sengon Karta” tentu bukan tanpa sebab. Nama tersebut untuk terus mengingatkan kepada siapa pun mengenai kasus peradilan sesat terhadap Sengkon dan Karta, tepatnya tahun 1974 di Bekasi. Serta terus mengingatkan bahwa ketidakadilan tetap hidup ketika ketimpangan dipelihara.

“Membaca kumpulan puisi berjudul Mozaik, saya seperti berhadapan dengan ‘proyek snob’ atau histeris manusia di ruang simbolik atas tatapannya melihat kekacauan (penindasan, eksploitasi sumber daya alam, ketimpangan gender, dsb) sementara di satu sisi kondisi itu tidak dapat diubah begitu saja dan agaknya posisi penulis tidak bisa melakukan apa-apa kecuali memaknai peristiwa di depan matanya. Itulah kesan awal saya membaca kumpulan ini; gaduh bercampur aneh, aneh bercampur lelah, lelah bercampur marah, dan marah bercampur bahagia karena masih ada orang yang tidak mau terus-menerus berada di ruang ini; ketidakadilan.”
- Aan Hasibuan, Pegiat Teater

Harga 45.000
Judul: Mozaik
Penulis: Sengon Karta
Penerbit: Semut Api
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 146 hlm.
Kategori: Puisi
Kelas: Sosial
ISBN:

Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE