Sungging Raga - Reruntuhan Musim Dingin
Buku Sungging Raga - Reruntuhan Musim Dingin
“Kupikir, sebaiknya kamu jangan jatuh cinta kepada penulis. Ia lebih banyak
memeras kenangan, sebanyak mungkin dari dirimu, untuk kemudian
ditinggalkan.”
Nalea tidak mendengarnya sebagai sebuah peringatan. Mereka tetap kian dekat.
Nalea tidak paham apakah ia jatuh cinta atau tidak. Reruntuhan Musim
Dingin
“Saya benar-benar takut,” jawab wanita itu.
“Takut apa?”
“Saya takut tidak bisa merasakan ketakutan lagi sama sekali.”
Abnormaphobia
Seandainya bisa, kita akan memilih untuk menolak perjumpaan dengan sebagian
orang dan menghalau perpisahan dengan sebagian yang lain dalam hidup.
Sayangnya, hidup sejatinya mengenai perputaran perjumpaan dan perpisahan
tanpa henti. Musim semi lirih berlalu, sementara musim dingin runtuh
perlahan.
Dan meskipun tidak menginginkannya, kita terpaksa mengalaminya. Berjumpa
dengan orang yang kemudian kita sesali, berpisah dengan orang yang tak
mungkin ditemukan pengganti.
Seperti halnya perjumpaan dan perpisahan yang disuguhkan Sungging Raga. Tak
terduga.
Judul: Reruntuhan Musim Dingin
Penulis: Sungging Raga
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 204 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE