Pangerang P. Muda - Tanah Orang Orang Hilang
Buku Pangerang P. Muda - Tanah Orang Orang Hilang
Alam kerap mengirim pertanda akan datangnya suatu kejadian besar. Malam itu,
langit berubah serupa bejana air raksasa yang dibalikkan, hingga menumpahkan
seluruh isinya. Ada yang mengenangnya sebagai malam tergulita yang pernah
menyungkupi kampung. Hujan menggemuruh, angin menebar tempias, membuat orang
lebih memilih merapatkan kemul sarung. Area istal senyap, deretan bendi
membisu, kuda-kuda terangguk-angguk penuh kantuk ketika laki-laki itu
mengendap berjingkat....
Bila kelindan duka dan pedih mendominasi 20 cerpen dalam buku ini, itu tidak
saya niatkan sebagai cara menebar susah-hati ke Sidang Pembaca; tapi
sebaliknya, saya malah ingin membagi sukacita, karena duka yang amat
memedihkan dalam cerita-cerita ternyata tidak sampai menimpa kita. Seorang
pengarang tua dalam cerpen “Perempuan yang Menemuinya di Dermaga” berkata,
“Pembaca tidak suka sosok yang selalu bernasib baik dan hidup bahagia. Tokoh
cerita yang hidupnya lurus seperti itu, sangat membosankan dalam cerita.”
Kisah-kisah duka memang sulit terlupakan. Begitu mengobsesi, sehingga cerita
yang diniatkan sebagai kisah cinta yang manis pun ternyata berujung dengan
nada pedih.
Judul: Tanah Orang Orang Hilang
Penulis: Pangerang P. Muda
Penerbit: Basabasi
Tahun Terbit: 2019
Halaman: 180 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE