Hasanatul Jannah - Ulama Perempuan Madura Otoritas Dan Relasi Gender
Buku Hasanatul Jannah - Ulama Perempuan Madura Otoritas Dan Relasi Gender
Bagi masyarakat Madura, nyai tidak hanya menjadi simbol keilmuan dan
keagamaan, tetapi juga sebagai simbol perlawanan atas berbagai
ketidakadilan. Meskipun ketokohannya kerap dianggap tidak sentral di dalam
masyarakat patriarki di Madura, ternyata para nyai memiliki peran yang
signifikan, yang berhasil melakukan negosiasi sosio-kultural sehingga
pengaruhnya melampaui segala asumsi yang mengecilkan eksistensinya.
Itulah sebabnya, masyarakat Madura menempatkan sosok nyai sebagai ulama
perempuan dalam berbagai konstruksi, yaitu konstruksi sejarah, agama,
sosial, dan budaya. Dalam konstruksi budaya, nyai dipandang ajeg dalam
menjaga tradisi. Dalam konstruksi sosial, mereka ditempatkan sebagai sosok
karismatik dalam perekat kehidupan sosial. Dalam konstruksi agama, nyai
menjadi juru selamat sekaligus motivator dalam beragama, dan dalam
konstruksi produk sejarah, nyai merupakan pewaris lembaga keagamaan yang
harus dijaga silsilahnya.
Kepatuhan masyarakat Madura terhadap ulama merupakan kepatuhan tulus tanpa
syarat, dan berlangsung secara turun-temurun. Mereka memahami tentang arti
pengharapan sehingga tidak perlu mempertanyakannya mengapa, kepada siapa,
dan untuk apa kepatuhan tersebut dijalankan.
Judul: Ulama Perempuan Madura Otoritas Dan Relasi Gender
Penulis: Hasanatul Jannah
Penerbit: Ircisod
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 344 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sosial
ISBN: 978-623-7378-83-9
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE